Slide 1 Title Here

Replace these slide 1 sentences with your own featured slide descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions...

Slide 2 Title Here

Replace these slide 2 sentences with your own featured slide descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions...

Slide 3 Title Here

Replace these slide 3 sentences with your own featured slide descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions...

Slide 4 Title Here

Replace these slide 4 sentences with your own featured slide descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions...

Slide 5 Title Here

Replace these slide 5 sentences with your own featured slide descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions...

Friday, November 9, 2012

Posted by Erfin Syafrizal On 14:56 0 comments

Poignant story of a mother, died after 27 Years waiting for his son in Israeli Prison


Posted on the November 9th, 2012 by admin under Overseas


Ramallah - Latifah Dervish 85 years, the only desire is looked Rafei Karajah son detained in Israeli prisons since 1985. Rafei serving a sentence of life imprisonment. However, yesterday Tuesday 07/11 Latifah Dervish who are elderly, died, met her dream never fulfilled.
No one is allowed to visit her relatives Rafei in jail since May 20, 1985. Over the past year, the mother always tried to visit but never allowed the Israelis.
The old woman also has memintah assistance of all human rights groups, but all without success.

  Latifa then fell ill and spent over a decade (10 years) suffering from various serious diseases.
Israel reasoned, does not allow Latifa visit Rafei because they had no hard evidence that it is the mother.
"Israel does not recognize Latifa and mother insisted that the family name does not match the name of the prisoner," said Amani Srahna, a manager at the Association of Palestinian Prisoners to Gulf News.
Rafei dream to visit family now gone, both his parents had died all, although it still has a brother who now lives in America.
The Palestinian detainees in Israeli prisons reportedly will hold a session to Latifa Dervish ceremony, among them held in Ashkelon Prison where Rafei detained.
Now, in addition Rafei still many Palestinian prisoners in Israeli prisons are also not receive visits from relatives of as forbidden by the rules of the Israeli occupation.

http://www.harian-metro-online.com/27-tahun-menanti-anaknya-di-penjara-israel

Monday, November 5, 2012

Posted by Erfin Syafrizal On 07:05 0 comments

Mencurigakan, DPR Lelang Tiga Proyek di Akhir Tahun

Mencurigakan, DPR Lelang Tiga Proyek di Akhir Tahun
Penulis : Icha Rastika | Minggu, 4 November 2012 | 19:44 WIB

SANDRO GATRAParkir di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, senilai Rp 3 miliar terbengkalai meskipun pembangunan sudah rampung beberapa bulan lalu

JAKARTA, KOMPAS.com — Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran atau Fitra menduga DPR sengaja melelang tiga proyek bernilai miliaran rupiah di akhir tahun untuk menghindari sorotan publik.
Fitra berpendapat, waktu pelaksanaan lelang proyek tahun anggaran 2012 ini terkesan janggal karena terlalu dekat dengan waktu penandatanganan kontrak proyek yang sudah ditargetkan sebelumnya.
"Dengan adanya pekerjaan pada akhir tahun 2012 ini menunjukkan kepada publik bahwa ada kesengajaan yang dilakukan DPR agar pekerjaan ini tidak menjadi sorotan tajam publik. Juga bisa dikatakan bahwa kinerja staf kesekjenan DPR tidak maksimal, terkesan mau enak saja, dan jelas-jelas hanya makan gaji buta," kata Koordinator Investigasi dan Advokasi Fitra Uchok Sky Khadafi melalui siaran pers yang diterima wartawan, Minggu (4/11/2012).
Uchok memaparkan, tiga proyek yang proses lelangnya baru dimulai akhir tahun ini adalah penggantian pagar batas gedung DPR dengan Taman Ria bernilai Rp 1 miliar, proyek renovasi toilet gedung Nusantara I DPR bernilai Rp 1,4 miliar, serta perbaikan ruang kerja anggota di gedung Nusantara I DPR dengan nilai proyek sekitar Rp 6,2 miliar.
Adapun ketiga proyek tersebut kontraknya akan ditandatangani antara tanggal 22 November dan 30 November.
"Hal ini berarti, hanya tersisa satu bulan untuk melaksanakan tiga pekerjaan ini," kata Uchok.
Secara umum, lanjutnya, proyek ini sangat tidak memungkinkan untuk dilaksanakan secara baik sesuai dengan waktu yang tersedia tahun ini. Dikhawatirkan, nasib tiga proyek itu akan sama dengan proyek parkir motor DPR yang terllihat selesai, tetapi belum bisa dimanfaatkan publik.
Lahan parkir di gedung DPR yang dibangun sejak tahun 2011 itu belum dapat dimanfaatkan publik hingga Oktober 2012. Badan Pemeriksa Keuangan menilai, proyek pembangunan lahan parkir tersebut melanggar kontrak.
BPK pun menyarankan Sekretariat Jenderal DPR agar mendenda kontraktor pelaksana, yakni PT BRJ, senilai Rp 173 juta dan mengembalikan uang sebesar Rp 33.467.355 karena tidak mengerjakan sejumlah pekerjaan pendukung.
Editor :
Ervan Hardoko

Posted by Erfin Syafrizal On 07:02 0 comments

Fitra: Aneh, DPR Bangun Pagar Rp 1 Miliar

Fitra: Aneh, DPR Bangun Pagar Rp 1 Miliar
Penulis : Icha Rastika | Minggu, 4 November 2012 | 20:50 WIB

KOMPAS/PRIYOMBODOGedung DPR.

JAKARTA, KOMPAS.com — Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) mengkritisi tiga proyek pembangunan di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang proses lelangnya dilakukan akhir tahun ini. Salah satu proyek tersebut adalah penggantian pagar batas Gedung DPR dengan Taman Ria sekitar Rp 1 miliar.
"Kalau penggantian pagar batas dengan Taman Ria sebesar Rp 1 miliar, tidak akan menjadi perhatian publik lantaran jauh dari pemandangan publik, tetapi terkesan aneh bila mau diganti saat ini. Pagar pembatas masih ada, tetapi kok mau diganti sih? Berarti DPR lagi kelebihan anggaran nih. Lebih baik membangun pagar pembatas daripada memberikan anggaran kepada rakyat yang miskin," kata Koordinator Investigasi dan Advokasi Fitra, Uchok Sky Khadafi, melalui siaran pers yang diterima wartawan, Minggu (4/11/2012).
Proyek lain yang juga dikritisi Fitra adalah renovasi toilet Gedung Nusantara I. Uchok mengatakan, publik akan menilai pengadaan proyek ini sangat tidak masuk akal.
Uchok mengatakan, renovasi toilet yang menelan anggaran hingga Rp 1,4 miliar lebih sangat sulit dipercaya.
Terlebih lagi, menurut dia, seharusnya biaya proyek bernama "renovasi" jauh lebih murah daripada pembangunan toilet baru.
"Masa renovasi sampai miliaran rupiah, memang semua toilet DPR rusak semua sehingga dibutuhkan anggaran bermiliar-miliar yang mengerus kas negara hanya untuk merenovasi toilet, yang kadang anggota dewannya ada di tempat, kadang entah ke mana penghuninya," ujarnya.
Proyek renovasi toilet ini, menurut Uchok, sempat ditolak masyarakat pada 2011 lalu. Dia mempertanyakan bagaimana mungkin anggota DPR dan Setjen DPR melupakan penolakan itu dengan tetap menggelar lelang pengerjaan proyek yang sama.
Uchok juga menyinggung penggunaan uang Rp 6,2 miliar untuk perbaikan ruang kerja anggota DPR di Gedung Nusantara I. Dia mengatakan, rakyat tidak butuh ruangan baru anggota DPR, melainkan kejujuran para wakil rakyat untuk membela kepentingan rakyat.
"Asyik ya, tidak dapat gedung baru, tetapi dapat ruangan baru walaupun anggaran bermiliar-miliar dihabiskan untuk ruangan baru tersebut. Seharusnya anggota DPR prihatin pada rakyat yang memilih mereka," ujarnya.
 
Editor :
Ervan Hardoko

Sunday, November 4, 2012

Posted by Erfin Syafrizal On 18:58 2 comments

Jebril Mason: Muslim's Good and Reliable / Jebril Mason: Muslim itu Baik dan Dapat Dipercaya,



Jebril Mason: Muslim's Good & Reliable

Saturday, November 3, 2012, 1:10 pm


REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA - Mason Jebril great in a family that respects religious values​​. His father, an Anglican, while his mother a Roman Catholic.

His teenage years were spent in Nigeria, is because his father worked for the government of the West African country. While in Nigeria, Jebril often intersect with Muslims. It happened because his men mostly Muslim.

He wondered why his parents chose Muslim workers ranging from security guards, truck drivers and domestic servants. "When I asked about it, the father said that Muslim people are good and can be trusted," he said as quoted onislam.net, Friday (2/11).

His father's words about Muslims either embedded in his mind. He believes the negative stereotypes of Muslims is because the role of the media.

Such course, his chance school in Saudi Arabia. Media will not capture the photograph in which her ​​son played football with its Arab friends.

"They would prefer to publish my child's fight with its Arab friends., I submit, there are good Muslims and bad. However, most of them are good people," he stressed.
Editor: Karta Raharja Ucu
Reporter: Agung Sasongko
Sources: onislam.net
==================

Jebril Mason: Muslim itu Baik & Dapat Dipercaya

Sabtu, 03 November 2012, 01:10 WIB
onislam.net
Jebril Mason: Muslim itu Baik & Dapat Dipercaya

REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Jebril Mason besar dalam keluarga yang menjunjung nilai-nilai agama. Ayahnya, seorang Anglikan, sementara ibunya seorang pemeluk Katolik Roma.

Masa remajanya dihabiskan di Nigeria, ini karena ayahnya bekerja untuk pemerintah negeri Afrika Barat itu. Selama di Nigeria, Jebril sering bersinggungan dengan Muslim. Itu terjadi lantaran anak buahnya kebanyakan Muslim.

Ia bertanya-tanya kepada orang tuanya mengapa memilih pekerja Muslim mulai dari petugas keamanan, pengemudi truk dan pembantu rumah tangga. "Ketika aku bertanya soal itu, ayah mengatakan Muslim itu orang-orang yang baik dan dapat dipercaya," kata dia seperti dikutip onislam.net, Jumat (2/11).

Perkataan ayahnya tentang Muslim tertanam baik di pikirannya. Ia percaya stereotip negatif terhadap Muslim terjadi karena peran media.

Semisal saja, anaknya kebetulan bersekolah di Arab Saudi. Media tidak akan mengabadikan foto dimana anaknya bermain sepakbola dengan teman-teman Arabnya.

"Mereka pasti lebih memilih mempublikasikan anak saya berkelahi dengan teman-teman Arabnya. Saya akui, Muslim ada yang baik dan buruk. Namun, kebanyakan dari mereka orang yang baik," kata dia menandaskan.
Redaktur: Karta Raharja Ucu
Reporter: Agung Sasongko
Sumber: onislam.net
 
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/12/11/04/mcv792-jebril-mason-muslim-itu-baik-dapat-dipercaya

Posted by Erfin Syafrizal On 18:42 0 comments

Yang Lain Libur, Agenda Jokowi Justru 4 Kali Lipat

Yang Lain Libur, Agenda Jokowi Justru 4 Kali Lipat

Tribunnews.com - Minggu, 4 November 2012 14:39 WIB

Yang Lain Libur, Agenda Jokowi Justru 4 Kali Lipat
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, diserbu penggemarnya saat menikmati sajian budaya dari peserta Kirab Budaya Rakyat (Kibar) yang berjalan melewati Balai Kota Jakarta, Minggu (28/10/2012). Acara tersebut digelar untuk pertama kalinya di Jakarta, guna memperingati hari Sumpah Pemuda. TRIBUN/DANY PERMANA 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjadi orang nomor satu di Jakarta, tentu ada saja acara yang harus dihadiri, termasuk saat hari libur. Hal ini pun dibenarkan oleh Gubernur DKI Jokowi mengenai padatnya agendanya saat hari libur.
Saat ditemui di gedung Balai Latihan Kerja Transito Jakarta Timur, Jokowi menuturkan jadwal agendanya sebagai Gubernur bisa meningkat tiga sampai empat kali lipat saat hari Sabtu dan Minggu
"Yang lain libur, saya sudah keluar dari pagi. Jadwal bisa tiga atau empat kali lipat (dari hari kerja). Tadi pagi saya sudah bersepeda dari pukul 05.30 WIB," kata Jokowi, Minggu (4/11/2012).
Dari jadwal resmi yang dikeluarkan Pemprov DKI, Jokowi sedianya mendatangi empat acara pada hari ini. Namun semua jadwal tersebut ngaret alias terlambat dari jadwal semula, karena usai bersepeda Jokowi sempat kembali dan beristirahat di rumah dinas.

Posted by Erfin Syafrizal On 17:25 0 comments

Minggu Malam, Jokowi Mau Kelayapan Tengok Korban Kebakaran

Minggu Malam, Jokowi Mau Kelayapan Tengok Korban Kebakaran

Berbagi informasi terkini dari detikcom bersama teman-teman Anda
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku agendanya bisa berlipat dua di hari libur seperti Sabtu-Minggu. Bahkan di malam nanti, Jokowi akan kelayapan melihat korban-korban kebakaran di Jakarta.

"Saya mau istirahat di rumah, tidur. Tapi nggak tahu juga kalau tiba-tiba keluar. Ya mungkin kebakaran di Cempaka Baru, Marunda, Kemayoran," kata Jokowi ketika ditanya awak media hendak ke mana usai dari hajatan Irjen Kementerian Perdagangan Eddy Suseno di Gedung Manggala Wanabhakti, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (4/11/2012).

Awak media pun bertanya pukul berapa Jokowi akan keliling dijawabnya dengan, "Mau ikut? Nanti mau mulai pukul 11 malam," kata dia.

Jokowi kemudian dikonfirmasi kembali mengenai jadwalnya di hari libur yang meningkat 2 kali lipat. "Kalau semua didatangi bisa ribuan, kita senang-senang saja, kita melayani masyarakat. Yang lain bisa istirahat," tutur Jokowi yang berbatik cokelat itu.

Lalu bagaimana Jokowi jaga kesehatan? "Minum jamu, tapi saya nggak minum suplemen lho ya. Jamunya temu lawak sama madu, mau niru?" jawabnya.
http://news.detik.com/read/2012/11/04/164309/2081013/10/minggu-malam-jokowi-mau-kelayapan-tengok-korban-kebakaran

Posted by Erfin Syafrizal On 07:03 0 comments

Siswa SMA Disubsidi Rp 1 Juta Setahun

PENDIDIKAN
Minggu, 04 November 2012 , 05:54:00

JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berupaya menekan biaya pendidikan di tingkat SMA/SMK. Tahun depan pemerintah memberikan subsidi biaya operasional kepada lebih dari 9,9 juta siswa SMA/SMK.

Staf Khusus Mendikbud Sukemi mengatakan, dana bantuan operasional siswa sekolah menengah dipatok sebesar Rp 1 juta per siswa per tahun. Dengan demikian, dibutuhkan Rp 10 triliun dari anggaran pendidikan. Kalau digabung dengan siswa SMA/SMK yang berada di bawah Kemenag, jumlah siswanya bisa lebih dari 11 juta orang sehingga dibutuhkan Rp 11 triliun.

"Dana BOS (bantuan operasional sekolah) sekolah menengah ini akan mampu mencukupi kebutuhan 80 persen biaya pendidikan, khususnya biaya sumbangan pembangunan pendidikan dan uang pangkal sekolah," katanya.

Khusus untuk siswa yang berasal dari keluarga miskin, Kemendikbud juga akan mengalokasikan anggaran biaya bantuan pendidikan. Tahun depan dialokasikan bantuan biaya pendidikan bagi 1.172.844 siswa SMA/SMK. "Dengan pemberian bantuan siswa miskin ini, diharapkan tidak ada lagi kesan siswa miskin dilarang sekolah," terang Sukemi.

Selain bantuan operasional, Kemendikbud akan mengucurkan dana pengadaan unit kelas dan unit sekolah baru untuk SMA/SMK. Direncanakan, tahun depan dibangun 739 unit sekolah baru dan 6.144 ruang kelas baru. Intervensi lain adalah pengembangan laboratorium IPA di 714 sekolah dan pengembangan laboratorium komputer di seratus sekolah.

"Dengan dikucurkannya bantuan operasional sekolah dan bantuan biaya pendidikan, diharapkan biaya pendidikan di sekolah menengah akan turun sehingga akses masyarakat untuk bersekolah menengah atas juga meningkat," paparnya.

Tahun ini angka partisipasi kasar (APK) SMA/SMK masih 77,8  persen. Dengan BOS, diharapkan APK sekolah menengah akan meningkat menjadi 81,4 persen dan tahun depannya lagi menjadi 85 persen. (wan/c10/noe)
 http://www.jpnn.com/read/2012/11/04/145746/Siswa-SMA-Disubsidi-Rp-1-Juta-Setahun-

Saturday, November 3, 2012

Posted by Erfin Syafrizal On 12:32 0 comments

Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM )EROPA SERUKAN BOIKOT PRODUK ISRAEL

Jumat, 02 November 2012

LSM EROPA SERUKAN BOIKOT PRODUK ISRAEL

LSM Eropa Serukan Boikot Produk Israel
Boikot produk Israel
ZIONIS GO TO HELL , PARIS -- Setidaknya 25 Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Eropa menuntut pemerintahnya mengurangi volume transaksi perdagangan dengan Israel.


''Mereka mendesak pelarangan impor produk-produk Israel,'' demikian laporan televisi al-Alam pada Rabu waktu setempat (31/10).
Jumlah impor barang produksi distrik-distrik Zionis ke Uni Eropa terbilang tinggi. Jumlahnya 15 kali lebih besar dari jumlah impor barang produksi Palestina.
Sekalipun dunia internasional mengutuk pembangunan distrik-distrik Israel di Tepi Barat, pemerintah Israel tidak menanggapinya. Mereka terus melanjutkan proyek perluasan wilayahnya.

Uni Eropa terang-terangan menyokong perluasan distrik-distrik Israel di wilayah pendudukan dengan melakukan impor besar-besaran produk-produk distrik itu.
Redaktur: Didi Purwadi
Sumber: www.irib.ir
http://zionisyahudi.blogspot.com/2012/11/lsm-eropa-serukan-boikot-produk-israel.html

Posted by Erfin Syafrizal On 12:23 1 comments

Tak Jujur Memberitakan, Wartawan Metro TV Hampir Dihakimi Warga Poso

Sabtu, 03 Nov 2012

Tak Jujur Memberitakan, Wartawan Metro TV Hampir Dihakimi Warga Poso

POSO (voa-islam.com) - Warga Poso geram dengan pemberitaan Metro TV yang tidak jujur dengan mengungkapkan terjadi baku tembak saat penangkapan ustadz Yasin dan penembakan Khalik oleh Densus 88 di Poso.

Warga Jalan Sabang Desa Kayamanya Kota Poso yang menyaksikan terjadinya penangkapan tersebut rupanya merasa geram dengan pemberitaan yang sama sekali tidak benar itu. 
Padahal menurut warga sekitar yang menyaksikan sama sekali tidak ada perlawan, sebab Khalik baru saja pulang Shalat Shubuh demikian pula ustadz Yasin.

Sekitar pukul 10.30 WITA atas inisiatif seorang warga guna meluruskan berita tersebut maka diundanglah wartawan Metro TV yang bernama Bayu Prayudhanto untuk meluruskan  berita sebenarnya dengan mewawancarai warga yang melihat kejadian dan meminta keterangan dari  keluarga Khalik dan keluarga Ustadz Yasin .

Namun, masyarakat yang tengah geram atas tindakan  sewenang-wenang Densus 88 dan pemberitaan tidak jujur tersebut kemudian melampiaskan kemarahannya pada Bayu.

Massa dengan serentak tiba-tiba datang untuk menghakimi Bayu. Beruntung sebagian warga yang lain mencoba menenangkan dan menyelamatkan Bayu. Akibat aksi warga yang marah terhadap pemberitaan tak jujur Metro TV tersebut, Kamera yang dibawa oleh Bayu hancur demikian juga dengan mikrofon.

Namun demikian bayu tidak mengalami luka karena dilindungi oleh warga lainnya yang berada di tempat kejadian.

“kamera dan mikrofon wartawan Metro TV hancur dibanting warga yang marah," ujar Yudi warga setempat yang menyaksikan kejadian itu, Sabtu (3/11/2012).

Hingga saat berita ini ditulis sama sekali tidak ada klarifikasi dari pihak Metro TV terkait pemberitaan tersebut.

Sementara Bayu dengan dikawal warga tengah mendampingi keluarga korban penembakan Densus 88  bersama anggota Majelis Ta'lim Masjid Al Muhajirin yang mendatangi Polres Poso guna meminta pemulangan jenazah Khalik yang dibunuh oleh Densus 88. [AF]

Thursday, November 1, 2012

Posted by Erfin Syafrizal On 18:12 0 comments

Wuih! Awal 2013, Tunjangan Ketua Pengadilan Tinggi Rp 40,2 Juta/Bulan

Kamis, 01/11/2012 17:40 WIB

Wuih! Awal 2013, Tunjangan Ketua Pengadilan Tinggi Rp 40,2 Juta/Bulan

Andi Saputra - detikNews
Berbagi informasi terkini dari detikcom bersama teman-teman Anda
Rombongan hakim akan sidang di perbatasan Indonesia (dok.ist)
Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menandatangani Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) menjadi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 94/2012 tentang Kedudukan dan Hak Hakim sebagai Pejabat Negara. Dalam PP ini disebutkan, tunjangan Ketua Pengadilan Tinggi sebesar Rp 40,2 juta dan hakim dengan masa kerja 0 tahun sebesar Rp 8,5 juta.

"Hal ini untuk memberikan jaminan keamanan dan kesejahteraan hakim sebagaimana diatur dalam pasal 48 UU No 48/2009 tentang Kekuasaan Kehakiman," demikian bunyi pertimbangan PP tersebut seperti dikutip detikcom, Kamis (1/11/2012).

Berikut tunjangan hakim sesuai PP No 94/2012 seperti dilansir website MA:

Hakim Tingkat Banding:

1. Ketua Pengadilan Tinggi Rp 40,2 juta
2. Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Rp 36,6 juta
3. Hakim Utama Rp 33,3 juta
4. Hakim Utama Muda Rp 31,1 juta
5. Hakim Madya Rp 29,1 juta
6. Hakim Madya Muda Rp 27,2 juta

Hakim Tingkat Pertama Kelas IA Khusus (Termasuk hakim yustisial di MA sebagai Asisten Koordinator)

1. Ketua Rp 27 juta
2. Wakil Ketua Rp 24,5 juta
3. Hakim Utama Ro 24 juta
4. Hakim Utama Muda Rp 22,4 juta
5. Hakim Madya Utama Rp 21 juta
6. Hakim Madya Muda Rp 19,6 juta
7. Hakim Madya Pratama Rp 18,3juta
8. Hakim Pratama Utama Rp 17,1 juta
9. Hakim Pratama Madya Rp 16 juta
10. Hakim Pratama Muda Rp 14,9 juta
11. Hakim Pratama Rp 14 juta

Hakim Tingkat Pertama Kelas IA (Termasuk hakim yustisial di MA)

1. Ketua Rp 23,4 juta
2. Wakil Ketua Rp 21,3 juta
3. Hakim Utama Rp 20,3 juta
4. Hakim Utama Muda Rp 19 juta
5. Hakim Madya Utama Rp 17,8 juta
6. Hakim Madya Muda Rp 16,5 juta
7. Hakim Madya Pratama Rp 15,5 juta
8. Hakim Pratama Utama Rp 14,5 juta
9. Hakim Pratama Madya Rp 13,5 juta
10. Hakim Pratama Muda Rp 12,7 juta
11. Hakim Pratama Rp 11,8 juta

Hakim Pengadilan Kelas I B

1. Ketua Rp 20,2 juta
2. Wakil Ketua Rp 18,4 juta
3. Hakim Utama Rp 17,2 juta
4. Hakim Utama Muda Rp 16,1 juta
5. Hakim Madya Utama Rp 15,1 juta
6. Hakim Madya Muda Rp 14,1 juta
7. Hakim Madya Pratama Rp 13,1 juta
8. Hakim Pratama Utama Rp 12,3 juta
9. Hakim Pratama Madya Rp 11,5 juta
10. Hakim Pratama Muda Rp 10,7 juta
11. Hakim Pratama Rp 10,03 juta

Hakim Pengadilan Kelas II

1. Ketua Rp 17,5 juta
2. Wakil Ketua Rp 15,9 juta
3. Hakim Utama Rp 14,6 juta
4. Hakim Utama Muda Rp 13,6 juta
5. Hakim Madya Utama Rp 12,8 juta
6. Hakim Madya Muda Rp 11,9 juta
7. Hakim Madya Pratama Rp 11,1 juta
8. Hakim Pratama Utama Rp 10,4 juta
9. Hakim Pratama Madya Rp 9,7 juta
10. Hakim Pratama Muda Rp 9,1 juta
11. Hakim Pratama Rp 8,5 juta

Tunjangan di atas di luar gaji pokok dan uang kemahalan. Uang kemahalan sebesar:

Zone I: Jawa sebesar Rp 0
Zone II: Sumatera, kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara sebesar Rp 1,35 juta
Zona III: Papua, Irian Barat, Maluku, Toli-toli, Poso, Tarakan, Nunukan sebesar Rp 2,4 juta
Zona IV: Bumi Halmahera, Wamena, Tahuna sebesar Rp 10 juta

(asp/nrl)

Wednesday, October 31, 2012

Posted by Erfin Syafrizal On 12:36 0 comments

Djoko Susilo Benarkan Ada Upeti untuk Senayan

Djoko Susilo Benarkan Ada Upeti untuk Senayan

Mantan anggota DPR periode 1999-2004 Djoko Susilo mengakui adanya praktek setoran ''jatah'' di parlemen sejak lama. “Dulu jumlahnya tidak banyak, tidak segawat sekarang,” ujar politikus Partai Amanat Nasional ini saat dihubungi oleh Tempo, Selasa, 30 Oktober 2012.

Selain itu, dulu praktek jatah menjatah itu tidak dilakukan dengan kasar. “Biasanya bentuknya seperti membayari tiket pesawat dan ongkos hotel untuk anggota DPR,” ujar mantan wartawan Jawa Pos ini. Selain itu, mitra kerja komisi akan memfasilitasi anggota dewan untuk mengunjungi konstituennya di daerah pemilihan, sekaligus menyelenggarakan acara di daerah tersebut. “Bisa juga diberikan honor sebagai pembicara,” kata Djoko yang kini menjadi Duta Besar Indonesia di Swiss.



Djoko mengibaratkan praktek pemberian gratifikasi kepada anggota DPR seperti kentut. "Ada baunya, tapi sulit dibuktikan," ujar Djoko.

Bekas anggota Komisi Pertahanan ini mengklaim tak semua komisi melakukan praktek jatah-menjatah itu. “Kalau dulu istilahnya ada Komisi Mata Air dan Komisi Air Mata,” ujar dia. Komisi Mata Air, kata Djoko, merujuk pada komisi yang banyak menerima fasilitas dari para mitra kerjanya. Sebagai contoh, antara lain, Komisi BUMN.

Sedangkan Komisi Air Mata, ujar Djoko, merujuk pada komisi yang nyaris tak pernah mendapatkan fasilitas dari para mitra kerjanya. “Saya ini masuk Komisi Air Mata,” kata Djoko.

sumber: tempo.co
http://forum.tribunnews.com/showthread.php?1762682-Djoko-Susilo-Benarkan-Ada-Upeti-untuk-Senayan&p=2427132#post2427132

Posted by Erfin Syafrizal On 04:55 0 comments

Laporan dari Myanmar Pengungsi Rohingya: Kami Butuh Pengakuan, Tidak Sekadar Makanan

Kamp pengungsian etnis Rohingya
 

Rabu, 31/10/2012 02:34 WIB

Laporan dari Myanmar

Pengungsi Rohingya: Kami Butuh Pengakuan, Tidak Sekadar Makanan

Muhammad Taufiqqurahman - detikNewsSittwe - Apa yang sebenarnya diinginkan oleh etnis Rohingya? Tidak sekadar makanan, mereka butuh pengakuan kewarganegaraan dari pemerintah Myanmar. Mereka siap pindah ke negara lain, jika ada negara yang ingin menerima mereka.

"Kami lebih membutuhkan pengakuan daripada makanan," ujar Muhammad Umar, salah seorang warga etnis Rohingya di kamp pengungsi Se Tha Ma Gyi, Sittwe, Myanmar, Selasa (30/10/2012).

Kamp pengungsi Se Tha Ma Gyi berjarak 1 jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan roda empat. Setelah mendapatkan kepastian keamanan dan izin dari pemerintah lokal, detikcom bersama tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) mendatangi kamp ini. Di sini terdapat sekitar 10.000 ribu pengungsi yang mendiami shelter. Satu shelter bisa ditempati oleh 10 kepala keluarga.

Tidak hanya shelter, ada ratusan tenda keluarga yang dihuni oleh pengungsi. Untuk menuju ke wilayah ini harus melewati beberapa pos penjagaaan militer bersenjata. Ketika tiba di sana sekitar pukul 10.00 waktu setempat, ratusan orang langsung mengerubungi kendaraan yang kami tumpangi.

Muhammad Umar merupakan salah satu pengungsi di sana. Setelah mengetahui kami berasal dari Indonesia, Umar langsung menyapa dengan bahasa melayu. Umar mengaku pernah bekerja di Malaysia selama lima tahun. "Sekarang saya sudah 10 tahun di sini," kata Umar.

Umar bersama keluarganya telah tinggal di kamp pengungsian sejak bulan Juni lalu. Kerusuhan telah menghanguskan kampungnya di Sittwe. "Habis semua yang kami punya, kami sekarang tinggal di sini dan tidak dapat kemana-mana. Apalagi ke kota," ucapnya.

Umar menceritakan saat ini orang-orang etnis Rohingya tidak dapat menuju kota Sittwe, termasuk berbelanja ke pasar. Kini mereka hanya mendapatkan bantuan makananan dai pemerintah Myanmar, meski bantuan itu tidak cukup. Pemerintah Myanmar akan datang ke setiap kamp pengungsian untuk membagikan setiap sepuluh hari sekali.

"Dan makanan yang dibagikan hanya cukup untuk delapan hari saja. Dua harinya biasanya kami tidak makan," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Umar menyebutkan bahwa yang terpenting saat ini adalah bagaimana dia dan etnisnya mendapatkan pengakuan dari pemerintah Myanmar. Dengan pengakuan itu, mereka dapat hidup normal dan dapat bekerja seperti biasanya.

"Jika tidak, kami harap ada negara yang mau menerima kami sehingga kami bisa pindah ke sana. Tidak ada pekerjaan di sini, kami setiap hari di kamp," ucapnya.

Detikcom menyaksikan adanya pasar-pasar kecil yang didirikan oleh pengungsi di sekitar kamp pengungsian. Puluhan anak-anak bermain dengan bertelanjang dada di lapangan yang berdebu, meski cuaca di Sittwe saat ini mencapai sekitar 34 derajat celcius pada siang hari. Beberapa keluarga menghabiskan hari mereka hanya dengan berteduh di bawah tenda, atau berkumpul bersama pengungsi lainnya untuk berdiskusi satu-sama lain.

http://news.detik.com/read/2012/10/31/023454/2076920/10/pengungsi-rohingya-kami-butuh-pengakuan-tidak-sekadar-makanan?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+detik%2FBPZW+%28detikcom%29

Posted by Erfin Syafrizal On 04:29 0 comments

Jokowi Mulai Direcoki Oposisi Rencana Peremajaan Angkutan Umum Ditolak DPRD

Senin, 29 Oktober 2012 , 20:31:00

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Foto; Arundono/dok.JPNN
JAKARTA - Rencana Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) untuk menghibahkan 1.000 angkutan umum terancam gagal. Pasalnya, mayoritas anggota dewan menolak rencana Jokowi untuk memberikan angkutan cuma-cuma kepada pihak swasta.

"Persepsi yang muncul di anggota Badan Anggaran DPRD menolak kebijakan hibah angkutan umum. Pandangan dewan, angkutan umum itu bagian dari profit oriented," ujar anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI, Wanda Hamidah kepada wartawan di gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (29/10).

Menurut Wanda, pemberian hibah angkutan umum bukanlah kebijakan yang tepat. Alasannya, bisnis angkutan umum merupakan ranah swasta yang tidak akan memberi sumbangan apa-apa terhadap keuangan daerah.

Selain itu, lanjut Wanda, DPRD DKI menilai dasar hukum untuk melakukan hibah tersebut masih tidak jelas. Faktor lainnya, persaingan politik di pemilukada DKI yang masih menyisakan koalisi, yang selanjutnya menjadi oposisi bagi pemerintahan Jokowi-Basuki.

Wanda mengharapkan agar Jokowi dapat menjelaskan langsung programnya kepada anggota dewan. Menurutnya, selama ini paparan dari Dinas Perhubungan Pemprov DKI belum dapat memuaskan anggota dewan.

"Kami perlu gubernur menjelaskan secara langsung kebijakan hibah ini karena berbeda sekali dengan RPJMD jaman gubernur sebelumnya. Karena itu wajar sekali tadi Dinas Perhubungan sangat gagap menjelaskan dan terkesan kurang mengerti dengan konsep pimpinannya," terang politisi PAN ini.

Sementara itu anggota Banggar DPR lainnya, Dwi Rio Sambodo mengingatkan bahwa masalah transportasi membutuhkan keterlibatan pemerintah pusat. DPRD DKI meminta Jokowi untuk terlebih dahulu memastikan keikutsertaan pemerintah pusat dalam kebijakan ini.

"Dewan bertanya, posisi pemerintah pusat dimana saat gubernur menjabarkan kebijakan hibah, penyatuan MRT dan Monorel. Karena semua kebijakan itu membutuhkan dana besar," ucapnya. (dil/jpnn)

Tuesday, October 30, 2012

Posted by Erfin Syafrizal On 20:20 0 comments

Sekali Rapat, DPR Minta Lebih dari Rp 1 Miliar

Sekali Rapat, DPR Minta Lebih dari Rp 1 Miliar  

TEMPO.CO, Jakarta -- Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) Ismed Hasan Putra mengungkapkan "biaya" yang harus dikeluarkan pihaknya untuk sekali rapat dengar pendapat di Dewan Perwakilan Rakyat lebih dari Rp 1 miliar. Dana sebesar itu untuk dibagikan kepada 50-an anggota komisi. Setiap anggota dijatahkan memperoleh jatah Rp 20-25 juta. "Katanya seperti itu, tapi bisa saja tidak," ujarnya kepada Tempo Senin, 29 Oktober 2012.

Cerita tentang biaya rapat itu, menurut Ismed, diperoleh dari sekretaris perusahaannya pada saat dia baru menjabat direktur utama pada Maret 2012. "Urunan untuk rapat ternyata sudah menjadi tradisi," dia menambahkan.

Saat itu, Ismed menuturkan, dia langsung membuat kebijakan tak boleh mengeluarkan dana sepeser pun untuk anggota Dewan. "Saya bilang periode saya jangan. Saya tidak akan beri berapa pun besarnya,” katanya.

Ismed juga mengaku pernah dimintai 20 ribu ton gula oleh salah seorang anggota Dewan. Alasannya, gula tersebut untuk dibagikan di daerah pemilihannya sebagai program corporate social responsibility (CSR). “Saya bilang, perusahaan merugi sebesar Rp 68,452 miliar. Tidak punya kewajiban dan tidak boleh memberikan CSR.”

Anggota Dewan itu kemudian menurunkan permintaannya menjadi 200 ton gula dan dikabulkan Ismed. "Tapi dengan syarat harus membeli dengan harga pabrik agar tetap dapat margin yang pas," tuturnya.

Cerita lain soal pungutan oleh anggota Dewan bisa dibaca di Koran Tempo.

Ketua Komisi BUMN DPR, Airlangga Hertanto, meminta Ismed tak banyak bicara. Menurut dia, Ismed tak pernah hadir rapat dengan Dewan. "Komisi tidak pernah rapat dengan dia. Jadi, dari mana dia tahu. Saya minta Ismed jangan banyak omong," ujarnya.

ALI NUR YASIN | ANGGA SUKMA WIJAYA | BERNADETTE C | FEBRIYAN

Posted by Erfin Syafrizal On 19:26 0 comments

Jokowi Copot Pisau dan Pentungan Satpol PP

Jokowi Copot Pisau dan Pentungan Satpol PP

Selasa, 30 Oktober 2012, 09:42 WIB
Republika/Aditya Pradana Putra
Jokowi Copot Pisau dan Pentungan Satpol PP
Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada yang lain dalam penampilan personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur Joko Widodo. Aparat penegak peraturan daerah (Perda) itu kini tak lagi membawa perlengkapan berupa benda-benda keras atau tajam.

"Bisa dilihat sendiri, kami sekarang cuma pakai seragam saja, tanpa pisau dan pentungan. Semuanya sudah hilang, tidak ada lagi," kata Kepala Satpol PP DKI Jakarta Effendi Anas di sela apel pagi di Balai Kota Jakarta, Selasa (30/10).

Ia menjelaskan, sebenarnya pentungan dan pisau itu merupakan perlengkapan resmi Satpol PP berdasarkan Permendagri nomor 35 Tahun 2004. Tapi Jokowi, kata Effendi, menginginkan paradigma baru dalam operasional Satpol PP.

Jokowi menginginkan Satpol PP lebih menggunakan pendekatan humanis daripada kekerasan."Semua ini adalah langkah dan strategi yang dibangun Pak Jokowi. Beliau ingin menggerakkan disiplin humanis dan ingin memberikan nuansa baru di tubuh Satpol PP," imbuhnya.

Seperti diketahui, Jokowi memang dikenal memiliki pendekatan yang berbeda terhadap masyarakat. Saat masih menjabat sebagai Wali kota Solo, Jokowi juga menghilangkan pentungan dan tameng dari tubuh Satpol PP setempat.

Untuk menghilangkan kesan seram, Jokowi juga mengangkat kepala Satpol PP Solo dari kaum perempuan.Pagi ini, sebenarnya Jokowi dijadwalkan untuk memimpin apel dan memberikan pengarahan kepada Satpol PP DKI. Namun, Jokowi berhalangan hadir karena menerima panggilan mendadak dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Redaktur: Hafidz Muftisany
Reporter: Adi Wicaksono

Monday, October 29, 2012

Posted by Erfin Syafrizal On 20:21 0 comments

ASUS luncurkan duet laptop layar sentuh


ASUS luncurkan duet laptop layar sentuh

Senin, 29 Oktober 2012 18:35 WIB | 859 Views
Jakarta (ANTARA News) - Produsen komputer Taiwan ASUS meluncurkan dua komputer jinjing ASUS VivoBook S200 dan S400 yang mengandalkan teknologi layar sentuh dan sistem operasi Microsoft terbaru Windows 8.

"Bayangkan laptop di bawah Rp. 5 juta punya teknologi layar sentuh, body alumunium dan windows 8 yang sudah terinstal," kata Manager of Product Management & Marketing Juliana Cen ketika menggelar jumpa media di Jakarta pada Senin (29/10).

Juliana mengatakan model itu menawarkan pengalaman layar sentuh yang sangat responsif untuk pasar menengah ke bawah. Saat ini laptop layar sentuh hanya menyasar pasar premium.

Kedua laptop itu memiliki layar dari 11,6" - 14" dan layar menggunakan kaca (framelees) membuat produk itu tampil lebih elegan dan kokoh serta port-port USB yang lengkap.

"Layarnya memiliki respon 30 detik lebih cepat dan baterainya tiga kali lebih tahan lama dibanding laptop pada umumnya," katanya.

ASUS menyematkan teknologi audio ASUS SonicMaster untuk menghasilkan suara jernih dan fitur instant-on yang dapat menyalakan komputer dalam 2 detik.

Sistem operasi Windows 8 lebih memudahkan pengguna mencari berbagai aplikasi. "Kami ingin memberikan kesan 'premium feeling' dalam laptop ini," katanya.

Sama halnya ultrabook premium ASUS Zenbook, VivoBook menggunakan bahan lapis alumunium yang ringan, tipis dan elegan. Kedua model itu tersedia dalam tiga pilihan warna yaitu steel grey, hot pink dan luxury silver. Model VivoBook S200 dijual  489 dolar AS dan S400 dijual  719 dolar AS.

Spesifikasi :
VivoBook S200 : Prosesor : Intel Dual Core CPU Sistem Operasi : Windows 8 Layar : 11.6" 16:9 HD (1366 x 768) LED backlit. Memori : 1.333 MHz DDR3 4 GB. Hard drive : HD 500GB 5400rpm.

VivoBook S400 : Prosesor : Intel Core i3-3217U CPU Sistem Operasi : Windows 8/Windows 8 Pro Layar : Layar 14" 16:9 HD (1366 x 768) LED backlit Memori : 1600 MHz DDR3 4GB Hard Drive : 500GB 5400rpm + 24GB SSD (cache)

Posted by Erfin Syafrizal On 09:52 0 comments

Utah Muslims Help Homeless

Utah Muslims Help Homeless
 
Monday, October 22, 2012, 16:43 pm

REPUBLIKA.CO.ID, SALT LAKE CITY - The nonprofit organization Muslims United in Service for Humanity (USH) held a fundraising event. The money raised will be given to the homeless in Utah, United States (U.S.).

Not just fundraising, Muslim Salt Lake City also held a festival on Islam and Muslims. The festival features discussions, Muslim fashion show and bazaar kulier halal. The festival is held for the purpose of intentionally changing the negative stereotyping of Islam and Muslims.

The event involves not only Muslims, but also among non-Muslims. USH Muslim Founder, Sarah Ahmad, said he wanted to show Islam and Muslims in a positive way. Serving others is an example of how positive it was.

"By helping others, in addition to charity we also change the negative outlook," he said as quoted abc4.com, Monday (22/10).

Taiyaba Khan, who attended the event, said that in Islam, every Muslim is required to not only help their own circles, but also among non-Muslims. Therefore, this event could be the right moment for Muslims to be able to interact with people of other faiths. "I think it will naturally break down the barriers," he said.

In line with his colleague, Akbar Khan, judging this event right to show concern for Muslims. No problem, it is those who assisted the outside community.

Fundraising begins today and ends next Sunday. The delivery of aid will take the form of the peak dinner. Of aid collected organizers hope to provide assistance to 600 homeless people.
Editor: David Mardiani
Reporter: Agung Sasongko

Posted by Erfin Syafrizal On 05:09 0 comments

Alhamdulillah..tersentuh akan Kisahnya, Mensos Bantu 5 Juta untuk Modal Pasangan Pemulung

Kisah pasangan Pemulung yang memberikan 2 hewan kurban di Masjid Al Ittihad Tebet(baca tulisan sebelumnya :, memang banyak membuat terharu banyak orang. dan dari pengamatan kami kisah yang mengharukan tersebut banyak menarik perhatian publik.
Tidak hanya Publik,kisahnya juga menarik perhatian Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri.  pada hari minggu ini Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri mengunjungi kediaman Yati (60), pemulung yang berkurban dua kambing di hari Idul Adha kemarin. Di gubuknya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Yati menangis saat dikunjungi sang menteri.

"Kejadian yang langka di negeri. Mudah-mudahan cara ini dapat menggugah, apalagi ini berdekatan dengan Hari Pahlawan. Orang yang benar-benar susah saja bisa berkurban, bagaimana orang mampu," kata Mensos di gubuk Mak Yati, tak jauh dari tempat sampah di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (28/10).

Menurut Mensos, yang ikut masuk ke gubuk kumuh itu, tindakan Mak Yati merupakan hal yang luar biasa.

"Orangtua kita ini berupaya menabung. Kejadian yang luar biasa. Ini memberikan contoh kemiskinan juga bisa berbuat kebaikan. Di sini juga kita bisa melihat, kenapa ibu ini yang miskin, seorang pemulung, yang bekerja hingga jam 11 malam, bisa menabung untuk berkurban," ujar Mensos terharu.

Dalam kesempatan itu, Mensos juga memberi bantuan kepada Mak Yati dalam sebuah amplop. Menerima itu, Mak Yati tak henti-hentinya menangis.

Mensos :Semangat Mak Yati harus dijadikan contoh.

Kisah Mak Yati dan suaminya yang menabung tiga tahun untuk berkurban saat Idul Adha patut dijadikan contoh. Kondisi sulit jangan menyurutkan niat seseorang untuk berbuat baik.

Demikian pesan Mensos Salim Segaf Al Djufri soal kisah Mak Yati. Bagi Salim, Mak Yati adalah sebuah contoh nyata individu yang berusaha mengatasi masalah sosial.

"Pak Mensos berpesan, intinya semangat Mak Yati harus dijadikan contoh," kata Kepala Humas Kemensos, Sapto Waluyo, seperti yang diberitakan detikcom, Minggu (28/10/2012).


"Pak Mensos sampaikan bantuan usaha senilai Rp 5 juta. Jika Mak Yati mau pulang kampung, difasilitasi. Atau cari rumah sewa/rusun," terangnya.

Ditambahkan Sapto, untuk mengatasi permasalahan sosial di Tanah Air tak bisa mengandalkan usaha pemerintah saja. Masyarakat dan orang-orang seperti Mak Yati yang tetap peduli harus senantiasa berperan aktif.

"Intinya pemebrdayaan warga miskin atau pemulung kerja bareng," pesan Sapto.

Mak Yati dan suaminya berkurban dua kambing pada hari raya Idul Adha 26 Oktober lalu. Keduanya mengumpulkan dana untuk membeli kambing sejak tiga tahun silam dari hasil mengumpulkan botol bekas dan barang lainnya. Kisah keduanya membuat haru para pengurus masjid.[detik/merdeka]
http://berita.muslim-menjawab.com/2012/10/alhamdulillahtersentuh-akan-kisahnya.html

Sunday, October 28, 2012

Posted by Erfin Syafrizal On 14:54 0 comments

Pak Jokowi, Jangan Gusur Rumah Kami Ya...

Pak Jokowi, Jangan Gusur Rumah Kami Ya...
Penulis : Joe Leribun | Sabtu, 27 Oktober 2012 | 21:11 WIB

KOMPAS IMAGES/ANDREAN KRISTIANTO Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berdialog dengan pedagang di Pasar Abdul Gani, Jalan Abdul Gani Galur, Jakarta Pusat, Rabu (24/10/2012). Kedatangan Jokowi untuk meninjau dan mendengarkan keluhan para pedagang yang berjualan di pasar tersebut.

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah melakukan inspeksi mendadak di Kantor Pemadam Kebakaran Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Gubernur DKI Joko Widodo mendatangi Terminal Lebak Bulus dan Stadion Sepak Bola yang kebetulan berdekatan. Sontak kehadiran pria yang akrab disapa Jokowi ini menjadi tontonan menarik warga di sekitar terminal.
Makanya saya selalu turun lapangan, biar tahu dan lihat baru bikin pemetaan masalahnya. Belum ada keputusan, ini masih pemetaan masalah. Seandainya digusur pun, yang ada di sini mau dikemanakan
-- Joko Widodo
Ada yang unik dalam kunjungannya kali  ini. Tidak seperti biasanya, seorang pejabat diapit regu keamanan, kedatangan Jokowi, hanya diapit dua orang petugas Dinas Perhubungan. Spontan, petugas parkir pun mengambil tugas mengatur lalu lintas yang tersendat oleh kerumunan warga yang ingin mendekati Sang Gubernur.
Saat berjalan mengitari terminal dan stadion pun, Jokowi hanya diapit oleh pengawal dadakan, yakni beberapa anak muda yang berusaha mengawal Jokowi agar tidak terhimpit di tengah massa yang berusaha mendekatinya.
"Jangan gusur rumah kami ya, Pak," kata beberapa warga.
Mereka mengungkapkan aspirasi tersebut terkait selebaran yang pernah disebarkan di sekitar terminal bahwa, stadion, terminal bus dan rumah warga di sekitar daerah tersebut akan digusur untuk pembangunan MRT.
Menanggapi pertanyaan warga tentang ancaman penggusuran tersebut, Jokowi mengatakan, hal tersebut tidak benar. Sebab, rancangan MRT belum rampung. "Siapa yang nulis gitu? Bukan saya," katanya.
Jokowi meninjau kedua fasilitas publik ini terkait rencana pembangunan moda transportasi massal berbasis rel, yaitu mass rapid transit (MRT) di Jakarta. Dalam pemetaan sementara, diperkirakan MRT akan melintasi area dua fasilitas tersebut.
"Makanya saya selalu turun lapangan, biar tahu dan lihat baru bikin pemetaan masalahnya. Belum ada keputusan, ini masih pemetaan masalah. Seandainya digusur pun, yang ada di sini mau dikemanakan," kata Jokowi.
Tanggapan Jokowi tersebut melegakan warga yang tinggal di sekitar Stadion Lebak Bulus dan Terminal Bus Lebak Bulus. "Kiraiin bapa yang nyuruh gusur," ujar Sumarni, yang telah 20 tahun berprofesi sebagai pedagang di sekitar Terminal Lebak Bulus

Saturday, October 27, 2012

Posted by Erfin Syafrizal On 16:34 0 comments

100 Muslim Tengger Salat Ied di Ketinggian 2.000 M

100 Muslim Tengger Salat Ied di Ketinggian 2.000 M


TEMPO.CO , Lumajang: Tidak kurang dari 100 muslim Tengger menunaikan salat Idul Adha di Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang Jawa Timur, Jumat pagi, 26 Oktober 2012. Salat Idul Adha itu diselenggarakan di Masjid Al Hidayah, Dusun Bakalan, yang berada di ketinggian lebih dari 2.000 meter.

Ustadz Didin Pratanto, seorang pendakwah yang sehari-harinya membimbing muslim  Tengger menunaikan ibadah, kepada Tempo, Jumat siang mengatakan, masjid itu penuh dengan sekitar 100 jamaah yang ikut menunaikan salat Idul Adha. "Mereka cukup antusias mengikuti salat Ied," kata Didin dihubungi Tempo.

Salat Ied langsung diteruskan dengan penyembelihan hewan kurban berupa kambing dan sapi. "Ada dua sapi dan empat kambing," kata Didin.

Warga muslim Tengger yang melaksanakan salat Ied di Masjid Al Hidayah ini berasal dari empat dusun dari Desa Argosari yakni Dusun Bakalan, Dusun Pusung Duwur, Dusun Gedog, dan Dusun Argosari. Pagi hari sekitar pukul 06.00 WIB, masjid yang di sekitarnya merupakan lahan sayur warga Tengger itu sudah dipenuhi warga muslim yang hendak menunaikan salat Ied.

Didin mengatakan, muslim Tengger banyak tersebar di daerah Kecamatan Senduro juga ikut merayakan hari raya kurban Jumat . Menurut Didin, daging kurban itu nantinya akan dibagi-bagikan warga suku Tengger. "Akan cukup untuk seratus lebih warga Tengger di empat dusun ini," kata Didin.

Dari empat kambing itu satu di antaranya merupakan akikah sehingga harus dimasak dan dibagikan dalam kondisi matang dan siap makan. "Dibikin sate dan gule," kata Didin. Karena itu, pihaknya harus mendatangkan koki dari kota untuk memasak di Argosari."

Desa Argosari yang berada di kaki Gunung Semeru merupakan satu dari 40-an perkampungan suku Tengger di empat wilayah kabupaten yakni Lumajang, Probolinggo, Pasuruan, dan Malang. Sebagian warga di sana menganut Hindu secara turun temurun.

DAVID PRIYASIDHARTA

Posted by Erfin Syafrizal On 08:09 0 comments

Pengurus Masjid Menangis Terima 2 Hewan Qurban dari Pemulung

Pengurus Masjid Menangis Terima 2 Hewan Qurban dari Pemulung


Yati & Maman (merdeka.com)
JAKARTA (SALAM-ONLINE.COM): Pasangan suami istri yang berprofesi sebagai pemulung memberikan dua hewan qurban di Masjid Al Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan. Pengurus masjid yang menerima dua ekor kambing itu menangis terharu.
“Saya nangis, tidak kuat menahan haru,” ujar Juanda (50), salah satu pengurus Masjid Al Ittihad kepada merdeka.com, Jumat (26/10/2012).
Juanda menceritakan, Selasa (23/10/2012), seorang pemulung bernama Maman datang ke Masjid Al Ittihad. Masjid megah ini terletak di kawasan elit Tebet Mas, Jaksel.
“Bawanya pakai bajaj. Dia kasih dua ekor kambing untuk qurban. Dia bicara tegas, justru saya yang menerimanya tak kuat. Saya menangis,” kata Juanda.
Dua kambing qurban yang diserahkan pemulung itu berwarna cokelat dan putih. Kambing itu justru yang paling besar di antara kambing-kambing lain.
Juanda menceritakan, pengurus lain pun terharu mendengar cerita ini. Begitu juga jamaah shalat Idul Adha saat mendengar pengumuman lewat pengeras suara sebelum shalat dilaksanakan. Mungkin, saat membaca cerita ini, mata Anda pun berkaca-kaca.
Adalah pasangan suami istri Yati (55)  dan Maman (35), keduanya pemulung, menabung susah payah untuk berqurban. Yati mengaku,  sempat ditertawakan saat bercerita seputar niatnya untuk berqurban.
“Pada ketawa, bilang sudah pemulung, sudah tua, nggembel, ngapain qurban,” cerita Yati, Jumat (26/10/2012).
Tapi Yati bergeming. Dia tetap meneruskan niatnya untuk membeli hewan qurban. Akhirnya setelah menabung tiga tahun, Yati bisa berqurban tahun ini.
“Pada bilang apa tidak sayang, mending uangnya untuk yang lain. Tapi saya pikir sekali seumur hidup masak tidak pernah qurban. Malu cuma nunggu daging kurban,” beber Yati.
Yati dan suaminya, Maman, sama-sama berprofesi sebagai pemulung. Pendapatan mereka jika digabung cuma Rp 25 ribu per hari. Tapi akhirnya mereka bisa membeli dua ekor kambing. Masing-masing berharga Rp 1 juta dan Rp 2 juta.
Dua kambing ini disumbangkan ke Masjid Al Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan. Jemaah masjid megah itu pun meneteskan air mata haru.
Pasangan suami istri ini tinggal di gubuk triplek kecil di tempat sampah Tebet, Jakarta Selatan. Saat merdeka.com mengunjungi gubuk Yati usai Shalat Idul Adha, Jumat (26/10/2012), Juanda, pengurus Masjid Al Ittihad, ikut menemani.
Yati membukakan pintu dan mempersilakan masuk. Tak ada barang berharga di gubuk 3×4 meter itu. Sebuah televisi rongsokan berada di pojok ruangan. Sudah bertahun-tahun TV itu tak menyala.
Wanita asal Madura ini bercerita soal mimpinya bisa berqurban. Dia malu setiap tahun harus mengantre meminta daging. “Saya ingin sekali saja bisa berqurban. Malu seumur hidup hanya minta daging,” katanya.
Yati mengaku sudah lama tinggal di pondok itu. Dia tak ingat sudah berapa lama membangun gubuk dari triplek di jalur hijau peninggalan Gubernur Legendaris Ali Sadikin itu.
“Di sini ya tidak bayar. Mau bayar ke siapa? Ya numpang hidup saja,” katanya ramah.
Setiap hari Yati mengelilingi kawasan Tebet hingga Bukit Duri. Dia pernah kena asam urat sampai tak bisa jalan. Tapi Yati tetap bekerja, dia tak mau jadi pengemis.
“Biar ngesot saya harus kerja. Waktu itu katanya saya asam urat karena kelelahan kerja. Maklum sehari biasa jalan jauh. Ada kali sepuluh kilo,” akunya.
Juanda yang menjaga Masjid Al Ittihad terharu saat Yati bercerita mimpi bisa berqurban lalu berusaha keras mengumpulkan uang hingga akhirnya bisa membeli dua ekor kambing.
“Man jadda wajada, siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil,” gumamnya.
Di tengah kemiskinan yang mendera, Yati-Maman, dua pemulung ini berqurban dua kambing–setelah dengan susah payah menabung selama 3 tahun. Bagaimana bagi yang memiliki kemampuan, tapi tak tergerak untuk berqurban? (merdeka/salam-online)

Friday, October 26, 2012

Posted by Erfin Syafrizal On 14:33 0 comments

Dikerumuni Warga, Jokowi Blusukan Pukul 24.00 Malam

Dikerumuni Warga, Jokowi Blusukan Pukul 24.00 Malam

Tribunnews.com - Jumat, 26 Oktober 2012 14:00 WIB


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku kewalahan saat melakukan kunjungan 'blusukan' ke pelosok-pelosok kampung di Jakarta.
Sebab, menurut dia, kemana pun ia pergi, warga selalu mengikutinya.
"Saya mau mendesain sesuatu, tapi lapangannya mau tak apain itu juga sulit, penuh manusia, kelihatan semua manusia, gimana saya mau ngomong," ujar Joko Widodo, usai mengunjungi Rusun Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, Jumat (26/10/2012).
Jokowi pun nampaknya menemukan strategi baru.
Mantan Walikota Solo itu akan mengunjungi pelosok-pelosok Jakarta (blusukan-masuk dari gang ke gang) pukul 00.00 WIB. "Nanti saja lah, jam 12 malam saya akan cek lagi," ujarnya.

Posted by Erfin Syafrizal On 14:22 0 comments

Remaja Dipukuli Hingga Tewas dan tak Ada yang Peduli

 Remaja Dipukuli Hingga Tewas dan tak Ada yang Peduli
Tribunnews.com - Jumat, 26 Oktober 2012 14:01 WIB

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 30 orang hanya bisa terdiam dan berlalu, kendati melihat seorang remaja berusia 14 tahun dipukuli oleh dua orang hingga mati, di Terminal Bus Tampin, Malaka, Malaysia, Rabu (24/10/2012).
Tak seorang pun berusaha menghentikan kedua pelaku yang memukuli K Saravannan, yang akhirnya meninggal karena luka-lukanya. Beberapa dari mereka bahkan tidak peduli dengannya, yang terbaring tak sadarkan diri di terminal.
Diberitakan Asiaone.com, Kepala ACP Negara Departemen Penyelidikan Kriminal Raja Shahrom Raja Abdullah mengatakan, setidaknya ada 30 saksi yang melihat pemukulan tersebut.
Berdasarkan laporan awal, Saravannan, yang merupakan siswa SMK Pulau Sebang di Tampin, Alor Gajah, diyakini telah meninggal akibat cidera otak dan tulang belakang, akibat pukulan benda tumpul.
Saat insiden terjadi, Saravannan sedang menunggu bus dengan seorang temannya di lantai dua terminal, ketika sekelompok anak sekolah menjumpainya. Setelah itu, mereka langsung memukuli dan menginjak-injak Saravannan.
Seorang pedagang di terminal mengatakan, para pelaku segera melarikan diri setelah puas menganiaya korbannya.
Polisi saat ini sudah menangkap dua orang remaja berusia 14 tahun, atas dugaan melakukan penganiayaan terhadap Saravannan, sementara lima orang lainnya sedang diperiksa polisi. (*)

Posted by Erfin Syafrizal On 13:08 0 comments

Bedah 100 Ribu Rumah ala Menteri Sosial

Bedah 100 Ribu Rumah ala Menteri Sosial

syamil media
Selasa lalu (23/10), Menteri Sosial RI Dr. Salim Segaf Al Jufri barsama istri menghadiri dan meresmikan “Bedah Kampung” di desa Pakintelan, Gunungpati, Kota Semarang.  Menteri yang berasal dari Partai Keadilan Sejahtera ini selain datang bersama istri tercintanya, beliau juga didampingi oleh Plt Wali Kota Semarang.
Dengan ajakan “Mari Sukseskan Bedah Kampung Menuju Masyarakat Sejahtera”, di Kecamatan Gunungpati menargetkan bedah rumah di tiga Kelurahan, yaitu Sumurejo, Pakintelan, dan Sekaran yang mana pada masing-masing Kelurahan tersebut akan dibangun 100 unit rumah warga.
Beliau Dr. Salim Segaf Al Jufri menargetkan sampai tahun 2013 program bedah rumah 1000 titik, yang mana disetiap titik terdapat 100 rumah jadi totalnya ada 100.000 rumah.
Adapun tujuan dari bedah kampung sendiri yakni sebagai sarana memupuk semangat gotong royong, sebab bedah kampung nantinya melibatkan unsur masyarakat, pemuda, masyarakat yang beda agama, dan beda suku. Dengan dicanangkan program ini maka setiap orang akan saling berkenalan, saling mencintai satu dengan yang lain, dan saling menghormati. Dengan terjadinya bencana dan konflik sosial, yang diinginkan dari bedah kampung ini menjadi perekat sosial agar saling menyayangi satu sama lainnya.
Di akhir wawancaranya, beliau ditanya, “Hingga akhir 2013 nanti ada berapa lagi target lokasi untuk bedah kampung ini, Pak?”
“Kita setiap bulannya bisa dua sampai tiga tempat, dari Semarang kita akan ke Wonosobo, dilanjutkan setelah lebaran Idul Adha di Tulung Agung berikutnya terus. Jadi, gak ada hari tanpa BEdah Kampung, mudah-mudahan tiap minggu ada selalu,” pungkasnya, seperti dikutip Humas PKS Piyungan.
salah satu rumah warga yang ‘dibedah’

Mensos meletakkan batu pertama

Peletakan batako oleh Mensos
Rep/Red: Shabra Syatila
Sumber: syamilmedia
http://news.fimadani.com/read/2012/10/25/bedah-100-ribu-rumah-ala-menteri-sosial/#.UIoj4-zmuAg.facebook

Posted by Erfin Syafrizal On 12:41 0 comments

Pria Ini Menarik Becak Sambil Menggendong Bayi Istri Jatav meninggal pasca melahirkan. Tak ada yang merawat Damini.

Pria Ini Menarik Becak Sambil Menggendong Bayi

Istri Jatav meninggal pasca melahirkan. Tak ada yang merawat Damini.

Jum'at, 26 Oktober 2012, 12:22 Elin Yunita Kristanti
Bablu Jatav menarik becak sambil menggendong bayi
Bablu Jatav menarik becak sambil menggendong bayi (BBC)

VIVAnews -- Saat istrinya, Shanti diketahui hamil, Bablu Jatav luar biasa girang. Seorang anak akhirnya akan lahir, menceriakan biduk rumah tangga mereka yang sudah berjalan 15 tahun.

Namun, malang tak bisa ditolak. Setelah melahirkan putri pertamanya, Shanti meninggal dunia 20 September 2012 lalu. Jatav pun kebingungan, ia harus tetap bekerja menghidupi diri dan putrinya, di sisi lain tak ada kerabat yang bersedia membantu merawat Damini, nama bayi itu.

Akhirnya keputusan ekstrem ia ambil, tetap bekerja menarik becak sambil menggendong putrinya yang baru lahir. Damini yang berusia sebulan digendong dengan selendang bertali yang dililit di lehernya. "Sejak tak ada yang mau merawat putriku aku menjaganya sembari mengayuh becak," kata Jatav.

Namun, hidup di jalanan terlalu berat untuk seorang bayi yang masih merah. Damini dilarikan ke rumah sakit di Jaipur awal minggu ini. Ia  harus menjalani perawatan intensif akibat septikemia atau bakteri dalam darah, anemia, dan dehidrasi berat.

Untungnya bayi kecil itu kini telah menjalani perawatan dan dalam kondisi stabil. Dr JK Mittal dari Rumah Sakit Fortis di Jaipur mengatakan, Damini telah lolos dari bahaya. "Ia merespon perawatan kami dengan baik, sekarang Damini lolos dari bahaya. Kami juga ingin menyampaikan, berat badannya kini naik," kata dia kepada BBC.

Bantuan mengalir
Kisah Jatav dan fotonya yang sedang menggendong bayi tersebar ke dunia. Bantuan pun mengalir ke ayah dan anak malang itu.

Dalam seminggu sejak cerita pertama kali diterbitkan di situs berita BBC, uang telah mengalir dari seluruh dunia untuk membantu Damini dan Bablu Jatav. Setidaknya telah terkumpul uang US$24.236 atau sekira Rp190 juta.

Bantuan itu diterima Bablu Jatav dengan perasaan haru. "Saya tidak tahu siapa saja para dermawan itu, dari negara mana saja mereka, yang telah terpanggil untuk membantu kami. Putri saya sangat beruntung," kata dia.

Sementara itu, sebuah LSM di Bharatpur, Apna Ghar, saat ini mendampingi Jatav merawat bayi Damini setelah dia meninggalkan rumah sakit. "Kami bekerja sama dengan Pak Jatav dan pemerintah setempat untuk membantu mereka," pendiri Apna Ghar, BM Bhardwaj.

Sumber: BBC, Daily Mail